koronovirus.site – Warga Kampung Kempes, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, digegerkan isu kemunculan pocong ‘jadi-jadian’. Isu ini sempat viral di media sosial dan memicu kepanikan, bahkan dikaitkan dengan hilangnya uang warga. Namun, hasil penelusuran polisi memastikan kabar tersebut tidak benar.
Isu Pocong Viral di Media Sosial
Beberapa hari terakhir, video warga yang riuh meneriakkan kata “Pocong!” sambil berlarian di malam hari beredar luas di media sosial. Dalam rekaman itu, terlihat sekelompok warga berusaha mengejar sosok yang mereka yakini sebagai pocong ‘jadi-jadian’.
Narasi yang menyertai video tersebut menyebutkan bahwa kemunculan sosok misterius itu terjadi pada Jumat malam, 26 September 2025, dan dikaitkan dengan hilangnya uang milik seorang warga sebesar Rp 500 ribu. Kabar tersebut membuat warga semakin resah.
Polisi Turun Tangan Cek Fakta
Kepolisian Sektor (Polsek) Sukatani bergerak cepat menindaklanjuti laporan dan keresahan warga. Kapolsek Sukatani, Iptu Indratno, memastikan pihaknya telah mengirimkan tim untuk mengecek langsung lokasi yang disebut-sebut sebagai tempat kemunculan pocong.
“Upaya dari polsek, kita sudah pernah datang ke lokasi bersama Bhabinkamtibmas. Hasilnya, kejadian tersebut tidak benar,” kata Iptu Indratno melalui unggahan akun Instagram @humaspolresmetrobekasi, yang diakses Jumat (3/10/2025).
Indratno menambahkan, pihaknya juga telah meminta klarifikasi dari sejumlah warga yang disebut sebagai saksi.
“Hasil permintaan klarifikasi, belum ada yang melihat secara langsung. Baru hanya informasi yang beredar dari mulut ke mulut,” tegasnya.
Situasi Wilayah Kondusif
Kapolsek memastikan bahwa kondisi di Desa Sukamulya tetap aman dan kondusif. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada rumor atau informasi yang beredar di media sosial tanpa bukti yang jelas.
“Kami mengimbau warga tetap tenang dan tidak terprovokasi isu-isu yang belum tentu kebenarannya. Bijaklah dalam menyikapi informasi yang beredar agar tidak menimbulkan kepanikan,” ujarnya.
Pernyataan Tokoh Agama dan Ketua RT
Tokoh agama setempat, Ustad Warna, turut meluruskan isu tersebut. Ia menegaskan bahwa kabar kemunculan pocong hanyalah cerita yang dibesar-besarkan.
“Tidak ada itu pocong. Hanya isu yang berkembang di masyarakat,” kata Ustad Warna.
Sementara itu, Ketua RT Nalih juga memberikan klarifikasi terkait kabar hilangnya uang warga yang sempat dikaitkan dengan isu pocong.
“Warga yang sebelumnya mengaku kehilangan uang sudah memberikan klarifikasi. Uangnya tidak hilang, dan tidak ada hubungannya dengan kabar pocong tersebut,” ujar Nalih.
Peran Media Sosial dalam Menyebarkan Isu
Fenomena ini menunjukkan betapa cepatnya informasi yang belum jelas kebenarannya dapat menyebar melalui media sosial. Video yang menampilkan suasana panik warga ternyata menjadi pemicu kepanikan yang lebih luas.
Para ahli komunikasi publik kerap mengingatkan agar masyarakat selalu memverifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarkannya, terutama ketika menyangkut isu yang dapat memicu ketakutan atau keresahan di masyarakat.
Pesan Polisi untuk Masyarakat
Polisi menegaskan bahwa isu pocong ‘jadi-jadian’ di Bekasi hanyalah rumor yang tidak terbukti secara fakta. Masyarakat diminta untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak memperburuk keadaan.
Selain itu, pihak kepolisian berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut, sekaligus merespons cepat setiap laporan masyarakat terkait isu-isu yang menimbulkan keresahan.
Respons Warga Usai Klarifikasi
Setelah mendapatkan penjelasan dari pihak kepolisian dan tokoh masyarakat, sebagian besar warga mulai merasa lega. Mereka menyadari bahwa kepanikan yang terjadi hanyalah akibat kesalahpahaman dan rumor yang berkembang.
Salah seorang warga, Rahmat (35), mengaku sempat ikut panik saat melihat video yang beredar di media sosial.
“Awalnya kami juga takut dan ikut was-was, apalagi kabarnya ada yang kehilangan uang. Tapi setelah dijelaskan polisi dan RT, ternyata tidak benar. Kami jadi lebih tenang,” ujar Rahmat.
Pelajaran dari Kasus Hoaks Pocong
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar tidak mudah mempercayai dan menyebarkan isu-isu yang belum terkonfirmasi. Kejadian ini juga menjadi contoh nyata bagaimana hoaks dapat menciptakan keresahan publik, meski tidak ada bukti nyata di lapangan.
Kepolisian mengajak masyarakat untuk segera melaporkan informasi yang mencurigakan agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat, sekaligus mengurangi risiko kepanikan massal akibat rumor yang tidak berdasar.
✅ Kesimpulan
Isu kemunculan pocong ‘jadi-jadian’ di Bekasi yang sempat menghebohkan warga ternyata tidak benar. Polisi telah memeriksa lokasi dan meminta klarifikasi warga yang disebut terkait isu tersebut. Hasilnya, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya kemunculan makhluk gaib tersebut, dan kabar kehilangan uang juga telah dibantah.
Masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam menyikapi informasi di media sosial dan tidak mudah terprovokasi oleh rumor yang tidak jelas sumbernya. Dengan kerja sama antara aparat, tokoh masyarakat, dan warga, keamanan serta ketertiban di lingkungan dapat tetap terjaga.
Cek juga paltform dari radarbandung

