koronovirus.site Kementerian Kesehatan mengeluarkan peringatan serius setelah temuan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mendeteksi adanya mikroplastik dalam air hujan di wilayah Jakarta. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk membatasi aktivitas di luar ruangan setelah hujan, karena partikel mikroplastik dapat menempel di udara dan mudah terhirup manusia.
Menurut Budi, mikroplastik yang turun bersama hujan bisa masuk ke tubuh melalui pernapasan maupun kulit. Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya memakai masker saat berada di luar rumah, terutama setelah hujan reda.
“Kalau bisa, jangan jalan di luar sesudah hujan. Partikel mikroplastik yang turun bersama air hujan itu berukuran sangat kecil dan bisa terbawa angin,” ujarnya usai pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Gedung Kementerian Kesehatan.
Ia menambahkan, penggunaan masker bukan hanya melindungi dari polusi udara, tetapi juga dari partikel berbahaya yang tidak terlihat. “Cara paling aman tetap memakai masker ketika aktivitas luar ruangan tidak bisa dihindari,” kata Budi.
Pencegahan dari Hulu Jadi Kunci Utama
Selain memberikan imbauan, Budi menekankan bahwa langkah pencegahan seharusnya dimulai dari sumber pencemaran. Ia mengingatkan, mikroplastik bukan muncul begitu saja, melainkan berasal dari limbah plastik yang tidak terurai di lingkungan.
“Pencegahan yang paling efektif ada di hulu. Kita harus mengurangi sumber polusi dari plastik, baik dari rumah tangga maupun industri,” jelasnya.
Ia juga menilai, peran pemerintah daerah sangat penting dalam menekan polusi mikroplastik. Oleh karena itu, ia meminta Gubernur DKI Jakarta untuk memperkuat kebijakan pengelolaan sampah plastik di wilayah ibu kota.
“Kalau polusi plastik di Jakarta bisa ditekan, beban kesehatan masyarakat juga akan jauh berkurang,” ucapnya.
Pemprov DKI Siapkan Langkah Nyata
Menanggapi imbauan tersebut, Pramono Anung memastikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera menindaklanjuti temuan BRIN. Ia menyebutkan, koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan dilakukan untuk mempercepat program pengolahan sampah menjadi energi listrik atau PLTSA.
“Kami segera realisasikan proyek PLTSA dan berbagai program pengurangan sampah plastik. Pencegahan dari awal sangat penting, termasuk mendorong masyarakat lebih disiplin memakai masker,” jelasnya.
Menurut Pramono, penanganan polusi mikroplastik tak bisa dilakukan hanya oleh satu pihak. Dibutuhkan kerja sama lintas sektor antara pemerintah, lembaga riset, dan masyarakat.
Ia juga menambahkan bahwa kondisi Jakarta belakangan ini terlihat lebih bersih berkat berbagai program kebersihan kota. “Saya senang karena beberapa waktu terakhir Jakarta terlihat lebih hijau dan rapi. Tapi tentu, ini belum cukup untuk mengatasi persoalan mikroplastik,” katanya.
Penjelasan Ahli BRIN Soal Mikroplastik di Hujan
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Oseanografi BRIN, Reza, mengonfirmasi bahwa air hujan di Jakarta memang telah terkontaminasi mikroplastik. Ia menjelaskan, temuan itu bukan sekadar dugaan, melainkan hasil penelitian yang dilakukan selama setahun penuh dan telah dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional Science Direct.
Reza mengatakan, partikel mikroplastik yang ditemukan sebagian besar berasal dari degradasi limbah plastik rumah tangga, ban kendaraan, dan tekstil sintetis. Saat terpapar panas atau gesekan, partikel kecil itu terbawa angin lalu bercampur dengan uap air di atmosfer. Akhirnya, partikel tersebut turun bersama hujan.
“Dalam setiap tetes hujan yang kami analisis, ada partikel mikroplastik yang bisa terlihat melalui teknologi Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Ini berarti udara di Jakarta telah terpapar polusi plastik dalam skala mikro,” jelasnya.
Reza menambahkan, jenis polimer yang paling banyak ditemukan antara lain polyethylene (PE), polypropylene (PP), dan polystyrene (PS) — bahan yang umum digunakan pada kantong plastik, botol air minum, dan kemasan makanan.
Dampak Kesehatan dan Lingkungan
Menurut para ahli, paparan mikroplastik dalam jangka panjang bisa berdampak serius bagi kesehatan manusia. Partikel ini dapat memasuki sistem pernapasan, terserap ke dalam darah, dan bahkan mencapai organ vital seperti paru-paru serta hati.
“Begitu mikroplastik masuk ke tubuh, sangat sulit dikeluarkan. Ia bisa memicu peradangan dan gangguan metabolik,” kata Reza.
Selain berbahaya bagi manusia, mikroplastik juga berdampak besar pada ekosistem. Ketika air hujan mengalir ke sungai dan laut, partikel kecil itu mencemari habitat biota air. Hewan laut seperti ikan dan kerang yang mengonsumsi mikroplastik kemudian bisa menjadi sumber paparan baru bagi manusia melalui rantai makanan.
Oleh karena itu, para peneliti menilai perlu adanya kebijakan nasional untuk menekan penggunaan plastik sekali pakai dan memperkuat sistem daur ulang.
Harapan untuk Langkah Konkret
Menkes Budi menegaskan, temuan ini harus menjadi peringatan bagi semua pihak. Ia berharap pemerintah daerah dan masyarakat bisa berkolaborasi dalam mengurangi sumber polusi plastik.
“Masalah mikroplastik bukan hanya isu lingkungan, tapi juga kesehatan publik. Karena itu, kita semua harus terlibat, dari pemerintah hingga masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Pramono menyatakan kesiapannya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan BRIN dalam penanganan lanjutan. “Kita akan bentuk tim koordinasi lintas dinas untuk memastikan solusi bisa dijalankan dengan cepat,” katanya.
Penutup: Peringatan untuk Gaya Hidup Bersih
Kasus mikroplastik dalam air hujan di Jakarta menjadi pengingat bahwa polusi plastik kini telah mencapai tahap yang mengkhawatirkan. Hujan yang seharusnya menjadi simbol kesegaran, kini justru membawa partikel berbahaya yang mengancam kesehatan manusia.
Pemerintah berjanji untuk memperkuat regulasi dan pengawasan, sementara masyarakat diimbau untuk mulai mengubah kebiasaan — mengurangi plastik sekali pakai, menjaga kebersihan lingkungan, dan menggunakan masker saat cuaca lembap.
Dengan langkah bersama, diharapkan Jakarta dapat menjadi kota besar yang tidak hanya bersih secara fisik, tetapi juga bebas dari ancaman mikroplastik di udara dan air hujan.

Cek Juga Artikel Dari Platform carimobilindonesia.com
