Media Asing Sorot Pidato Prabowo di PBB
koronovirus.site – Pidato Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, di Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Rabu (24/9/2025), menjadi sorotan utama sejumlah media internasional. Salah satunya, Channel News Asia (CNA) yang berbasis di Singapura, secara khusus menyoroti sikap tegas Indonesia terhadap konflik Israel-Palestina.
Dalam laporannya, CNA yang juga mengutip Agence France-Presse (AFP) menilai pernyataan Prabowo tidak sekadar retorika, tetapi juga menghadirkan tawaran konkret untuk menjaga perdamaian dunia.
Tawaran Kirim 20 Ribu Pasukan Penjaga Perdamaian
Salah satu bagian pidato yang paling menonjol adalah komitmen Indonesia untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian. Prabowo menyatakan, Indonesia siap mengerahkan setidaknya 20.000 prajurit ke Gaza apabila perjanjian damai tercapai.
“Indonesia siap mengirim setidaknya 20.000 tentara sebagai penjaga perdamaian ke Gaza,” demikian kutipan CNA dari pernyataan Prabowo.
Langkah ini dipandang sebagai bentuk keseriusan Indonesia dalam mendukung perdamaian di Timur Tengah. Indonesia sendiri memang dikenal sebagai salah satu kontributor terbesar bagi Pasukan Penjaga Perdamaian PBB, sehingga tawaran ini dinilai realistis dan memiliki bobot politik tinggi.
Tak Hanya Gaza, Siap untuk Zona Konflik Lain
Tidak terbatas pada Palestina, Prabowo juga menyampaikan kesiapan Indonesia untuk menempatkan pasukan penjaga perdamaian di sejumlah wilayah konflik lain.
Media asing mencatat, Prabowo menyebut Ukraina, Sudan, dan Libya sebagai lokasi yang juga berpotensi membutuhkan kehadiran pasukan internasional. Dengan sikap ini, Indonesia menempatkan diri sebagai negara yang proaktif dalam mendukung stabilitas global.
Syarat Akui Israel
Selain tawaran militer, CNA juga menyoroti pernyataan bersejarah Prabowo mengenai hubungan diplomatik dengan Israel. Hingga kini, Indonesia dan Israel memang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi. Namun, Prabowo membuka pintu negosiasi dengan syarat jelas:
“Indonesia akan mengakui Israel sebagai negara berdaulat setelah Israel mengakui Palestina,” ujar Prabowo.
Pernyataan ini dinilai menegaskan komitmen Indonesia terhadap Solusi Dua Negara (Two-State Solution), yang selama ini menjadi dasar sikap diplomasi Indonesia di forum internasional.
Didukung Gelombang Pengakuan Palestina
Laporan CNA juga menyoroti bahwa sikap Indonesia tidak berdiri sendiri. Belakangan, semakin banyak negara yang memberikan pengakuan resmi kepada Palestina. Hal ini, menurut CNA, memberi dorongan tambahan bagi Indonesia untuk mengambil sikap lebih terbuka namun tetap bersyarat terhadap Israel.
Dengan demikian, Indonesia dipandang sebagai negara berpengaruh yang berusaha menyeimbangkan solidaritas historis dengan Palestina sekaligus membuka ruang diplomasi yang pragmatis di masa depan.
Reaksi dan Makna Diplomasi
Media internasional menilai pidato Prabowo di PBB sebagai langkah yang akan memperkuat posisi Indonesia di panggung global. Tawaran pengerahan pasukan dalam jumlah besar, dikombinasikan dengan sikap diplomatik yang tegas, menunjukkan Indonesia tidak hanya ingin menjadi penonton, tetapi juga aktor penting dalam menjaga perdamaian dunia.
Bagi CNA, pidato tersebut adalah sinyal bahwa Indonesia siap memainkan peran lebih besar dalam isu-isu internasional, sekaligus menjaga reputasinya sebagai negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara dengan komitmen kuat terhadap perdamaian.
Penutup
Pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum ke-80 PBB berhasil menarik perhatian media asing karena memadukan komitmen nyata, tawaran militer, serta sikap diplomasi yang tegas. Dari janji mengirim 20 ribu pasukan ke Gaza hingga syarat pengakuan Israel hanya jika Palestina diakui, semua mempertegas posisi Indonesia sebagai negara yang konsisten mendukung perdamaian.
Langkah ini bukan hanya memperkuat posisi Indonesia di mata dunia, tetapi juga memberikan harapan baru bagi masyarakat internasional bahwa solusi atas konflik panjang Israel-Palestina masih mungkin dicapai.
Cek juga artikel paling baru di wikiberita

