koronovirus.site Upaya pemberantasan narkoba di Kabupaten Tangerang kini menyentuh tingkat paling dasar masyarakat. Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Tangerang menggandeng pemerintah desa untuk memperkuat pelaksanaan Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Program ini diharapkan mampu mewujudkan “Desa Bersinar”, yaitu desa yang benar-benar bersih dari narkoba.
Langkah ini menjadi strategi penting karena narkoba bukan hanya ancaman bagi kota besar, tetapi juga telah menyusup ke pedesaan. Dengan menggandeng aparat desa, BNK berharap pemberantasan narkoba tidak lagi sekadar slogan, melainkan menjadi gerakan nyata yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Kepala Desa Jadi Garda Terdepan
Kepala BNK Kabupaten Tangerang, Dedy Sutardi, menegaskan bahwa kunci keberhasilan program P4GN ada pada kolaborasi antara BNK dan para kepala desa. Menurutnya, kepala desa memiliki posisi strategis karena bersentuhan langsung dengan masyarakat setiap hari.
“Begitu masyarakat bisa bersinar, pasti di belakangnya ada kepala desa yang memimpin dengan baik. Mereka adalah komando utama di wilayahnya,” ujar Dedy. Ia menilai, tanpa dukungan penuh dari kepala desa, upaya pemberantasan narkoba hanya akan menjadi kampanye formalitas.
Dalam konteks ini, kepala desa diharapkan tidak hanya menjalankan tugas administratif, tetapi juga menjadi agen perubahan sosial. Mereka perlu aktif melakukan edukasi, pengawasan, dan deteksi dini terhadap potensi penyalahgunaan narkoba di lingkungannya.
Sinergi Lintas Lembaga
BNK Tangerang tidak bekerja sendiri. Program Desa Bersinar juga melibatkan pemerintah daerah, aparat keamanan, tokoh masyarakat, dan lembaga pendidikan. Tujuannya adalah menciptakan sistem pengawasan dan pencegahan yang saling terintegrasi.
Melalui pendekatan ini, BNK berusaha membangun jejaring sosial yang solid untuk menekan penyebaran narkoba dari berbagai sisi. Pemerintah desa menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan di lapangan, sementara BNK berperan sebagai pembina, fasilitator, dan penyedia pelatihan.
Langkah ini sejalan dengan visi nasional untuk membentuk lingkungan sosial yang tangguh terhadap narkoba. Pendekatan berbasis komunitas dianggap paling efektif karena mampu menggerakkan kesadaran warga untuk saling menjaga satu sama lain.
Edukasi dan Pencegahan di Tingkat Desa
Dalam pelaksanaannya, BNK Tangerang berfokus pada dua aspek utama: edukasi dan pencegahan. Edukasi diberikan melalui penyuluhan, seminar, dan pelatihan bagi perangkat desa serta masyarakat umum. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman tentang bahaya narkoba dan cara melaporkan aktivitas mencurigakan.
Selain itu, BNK juga mendorong pembentukan Satgas Desa Bersinar, yaitu tim khusus yang berfungsi memantau potensi peredaran narkoba. Tim ini terdiri dari unsur perangkat desa, tokoh agama, karang taruna, dan perwakilan masyarakat. Mereka bertugas melakukan pendekatan persuasif serta melaporkan setiap indikasi penyalahgunaan kepada pihak berwenang.
Dengan adanya satgas tersebut, desa diharapkan memiliki sistem pertahanan sosial yang mandiri. Kesadaran kolektif menjadi benteng utama melawan penyalahgunaan narkoba, menggantikan pendekatan represif yang selama ini lebih dominan.
Tantangan dan Kendala di Lapangan
Meski program ini disambut positif, BNK Tangerang mengakui masih ada beberapa tantangan di lapangan. Salah satunya adalah minimnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba di daerah pedesaan. Banyak warga menganggap bahwa narkoba hanya masalah kota besar.
Selain itu, keterbatasan anggaran dan sumber daya juga menjadi kendala. Tidak semua desa memiliki fasilitas memadai untuk menjalankan program secara optimal. Oleh karena itu, BNK mengupayakan kerja sama dengan sektor swasta dan lembaga pendidikan agar program P4GN bisa terus berjalan.
Dedy Sutardi menyebut bahwa pendekatan berbasis kolaborasi merupakan solusi paling realistis. “Kita tidak bisa bekerja sendiri. Harus ada gotong royong antarinstansi dan masyarakat agar narkoba benar-benar bisa kita tekan,” ujarnya.
Dukungan Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Tangerang menyambut baik inisiatif BNK. Mereka menilai bahwa program Desa Bersinar bukan hanya soal pencegahan narkoba, tetapi juga bagian dari pembangunan sosial. Desa yang bebas narkoba dinilai akan lebih produktif dan sejahtera karena masyarakatnya memiliki pola hidup sehat dan positif.
Selain memberikan dukungan regulasi, pemerintah daerah juga menyiapkan alokasi dana untuk kegiatan sosialisasi, pelatihan kader anti-narkoba, dan penguatan kapasitas perangkat desa. Dengan langkah ini, pemerintah berharap semua pihak merasa memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga generasi muda dari ancaman narkoba.
Masyarakat Jadi Pelopor Perubahan
Kunci utama dari keberhasilan Desa Bersinar adalah partisipasi masyarakat. Program ini tidak akan berhasil jika warga hanya menjadi penonton. Masyarakat harus terlibat aktif, mulai dari kegiatan penyuluhan hingga pelaporan kasus.
Kesadaran kolektif diharapkan mampu menciptakan efek domino positif: satu keluarga sadar bahaya narkoba, satu lingkungan ikut menjaga, dan satu desa menjadi pelopor bagi desa lainnya. Dengan cara ini, pemberantasan narkoba tidak lagi menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi menjadi gerakan sosial bersama.
Penutup: Menuju Kabupaten Tangerang Bersih Narkoba
Langkah BNK Tangerang menggandeng kepala desa merupakan strategi cerdas dalam memperluas jangkauan program P4GN. Dengan pendekatan berbasis komunitas, pemberantasan narkoba tidak lagi hanya dilakukan dari atas ke bawah, melainkan dari bawah ke atas.
Melalui program Desa Bersinar, diharapkan setiap desa di Kabupaten Tangerang bisa menjadi benteng moral yang kuat. Ketika masyarakat sadar dan berani menolak narkoba, maka cita-cita menuju Kabupaten Tangerang Bersih Narkoba bukan lagi impian, melainkan kenyataan yang bisa diwujudkan bersama.

Cek Juga Artikel Dari Platform dailyinfo.blog
