koronovirus.site Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, meresmikan peluncuran buku berjudul “Catatan Pinggir Pesan untuk Ayah” karya Subandi Musbah. Acara tersebut digelar di Gedung Serba Guna Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Peluncuran berlangsung meriah dan dihadiri berbagai tokoh masyarakat serta pemangku kebijakan.
Buku ini menyajikan refleksi mendalam tentang peran seorang ayah. Tidak hanya dalam keluarga, tetapi juga dalam ruang publik sebagai pemimpin yang memikul tanggung jawab luas. Bupati menyampaikan bahwa buku tersebut memiliki nilai emosional dan edukatif yang sangat kuat.
Makna Ayah dalam Keluarga dan Kepemimpinan Publik
Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid menekankan bahwa peran ayah adalah fondasi dalam keluarga. Ia mengungkapkan bahwa ayah menjadi pembimbing, pelindung, serta penentu arah dalam kehidupan rumah tangga. Peran ini juga berlaku dalam konteks masyarakat. Seorang pemimpin harus mengayomi rakyatnya, layaknya ayah yang mengayomi keluarganya.
Ia menegaskan bahwa buku itu menjadi pengingat penting. Pengingat bahwa amanah seorang ayah sangat besar. Ketika amanah itu tidak dijalankan, maka tanggung jawab moral akan muncul. Menurutnya, sosok ayah bukan hanya peran biologis, tetapi juga simbol kepemimpinan dan keteladanan.
Kesibukan Pemimpin dan Pengorbanan untuk Amanah
Bupati juga mengakui bahwa kesibukannya sebagai kepala daerah membuat waktu untuk keluarga sangat terbatas. Ia mengatakan bahwa ia hanya memiliki sedikit waktu untuk berkomunikasi dengan istri, anak, dan cucu. Namun keluarganya memahami bahwa tugas seorang pemimpin adalah bentuk tanggung jawab yang lebih luas.
Ia menjelaskan bahwa peran ayah tidak berhenti di ruang domestik. Seorang pemimpin adalah “ayah” bagi masyarakat yang ia layani. Hal ini membuat dirinya perlu hadir di banyak kegiatan publik. Ia ingin memastikan pelayanan berjalan baik dan kebutuhan masyarakat terpenuhi.
Pengakuan ini memberi gambaran tentang dilema yang sering dihadapi banyak pemimpin. Mereka harus membagi waktu antara keluarga dan masyarakat. Buku ini dianggap sebagai refleksi atas dilema tersebut.
Buku sebagai Media Edukasi dan Penguatan Karakter
Bupati menjelaskan bahwa buku “Catatan Pinggir Pesan untuk Ayah” tidak hanya berisi narasi sastra. Buku ini juga berisi nilai edukatif mengenai keluarga, kedisiplinan, dan pembentukan karakter anak. Menurutnya, ayah memiliki peran besar dalam menanamkan nilai moral sejak dini.
Ia berharap masyarakat dapat memetik banyak pelajaran dari buku ini. Khususnya mengenai pentingnya membangun keluarga yang harmonis. Keluarga yang kuat akan menjadi fondasi bagi lahirnya masyarakat yang berdaya. Buku ini juga mengajak pembaca untuk merenungkan kembali kualitas hubungan antaranggota keluarga.
Dorongan Pemerintah Daerah untuk Penguatan Literasi
Pemerintah Kabupaten Tangerang berkomitmen memperkuat budaya literasi. Dukungan terhadap karya lokal menjadi bagian dari strategi tersebut. Bupati mengungkapkan bahwa pemerintah ingin melihat lebih banyak karya bermutu lahir dari daerah.
Ia berharap buku ini menjadi inspirasi bagi keluarga di Tangerang. Buku ini diharapkan membantu orang tua menjalankan peran mereka dengan lebih bijak. Pemerintah juga ingin mengajak masyarakat meningkatkan perhatian terhadap pendidikan anak. Penguatan keluarga akan berdampak langsung pada pembangunan daerah.
Sinergi Program Pemerintah untuk Ketahanan Keluarga
Peluncuran buku ini juga sejalan dengan program Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tangerang. Kepala DPPKB, Ahmad Muchlis, menyampaikan bahwa buku tersebut relevan dengan program ketahanan keluarga. Ia menyoroti gerakan orang tua asuh cegah stunting, program lansia berdaya, gerakan ayah teladan, serta taman asuh anak.
Program-program tersebut bertujuan meningkatkan peran keluarga sebagai benteng pertama pembentukan karakter. Menurut Muchlis, buku “Catatan Pinggir Pesan untuk Ayah” mendukung gerakan tersebut. Buku ini memberikan sudut pandang baru tentang bagaimana ayah seharusnya hadir dalam kehidupan anak.
Muchlis berharap karya ini menjadi pendorong peningkatan literasi keluarga. Ia ingin masyarakat lebih sadar tentang pentingnya hubungan antara ayah, ibu, dan anak. Hubungan yang harmonis akan menjadi dasar kuat bagi tumbuhnya generasi yang sehat dan cerdas.
Pesan Moral dari Buku untuk Masyarakat
Isi buku ini dianggap memiliki pesan moral kuat. Pesan tentang tanggung jawab, kasih sayang, disiplin, dan teladan. Penulis ingin menyampaikan bagaimana seorang ayah memandang keluarga dan tugas hidupnya. Pesan ini relevan bagi semua lapisan masyarakat.
Melalui buku ini, masyarakat dapat melihat betapa pentingnya peran ayah. Peran ayah tidak boleh diabaikan dalam pembangunan karakter anak. Ayah memiliki kekuatan besar untuk memberi arah hidup. Karena itu, kehadiran ayah sangat dibutuhkan dalam setiap fase kehidupan anak.
Buku sebagai Penghubung antara Sastra dan Kehidupan Nyata
Buku “Catatan Pinggir Pesan untuk Ayah” menjadi jembatan antara sastra dan realitas kehidupan. Karya ini menampilkan pengalaman emosional dan renungan mendalam. Pembaca diajak memahami kesulitan, kebahagiaan, dan tanggung jawab seorang ayah.
Dengan gaya penulisan yang ringan, pembaca mudah memahami pesan di dalamnya. Karya ini juga memberi ruang bagi refleksi. Banyak pembaca bisa menemukan pengalaman pribadi mereka dalam cerita yang disampaikan penulis.
Kesimpulan: Peluncuran Buku yang Menguatkan Nilai Keluarga
Peluncuran buku “Catatan Pinggir Pesan untuk Ayah” menjadi momentum penting bagi Kabupaten Tangerang. Buku ini memperkuat pesan tentang pentingnya peran ayah. Selain itu, buku ini juga mendukung gerakan literasi yang terus digelorakan pemerintah daerah.
Bupati berharap masyarakat dapat menjadikan buku ini sebagai inspirasi. Ia ingin warga Tangerang semakin menghargai peran ayah dan memperkuat hubungan keluarga. Melalui karya ini, masyarakat diajak memperkuat nilai keluarga sebagai dasar pembangunan daerah dan bangsa.

Cek Juga Artikel Dari Platform carimobilindonesia.com
