koronovirus.site – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan pentingnya peran Gugus Tugas Sekolah Rakyat dalam memastikan program pendidikan berbasis masyarakat itu berjalan sesuai dengan tujuan, kebijakan, dan prosedur yang telah ditetapkan. Pernyataan ini disampaikan Gus Ipul dalam Rapat Tim Kerja Gugus Tugas Pengendalian Operasional Sekolah Rakyat, Jumat (3/10/2025).
“Pengawasan ini bagian dari usaha kita agar penyelenggaraan Sekolah Rakyat benar-benar sesuai dengan tujuan, rencana, dan prosedur. Kita kawal regulasi dan pelaksanaannya, serta harap ada solusi cepat bila ditemukan masalah,” ujar Gus Ipul.
Gugus Tugas Dibentuk untuk Kawal Pelaksanaan Sekolah Rakyat
Gugus Tugas Sekolah Rakyat resmi dibentuk melalui Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 212/HUK/2025 pada September 2025. Tugas utama gugus ini antara lain:
Mengendalikan pelaksanaan Sekolah Rakyat agar sesuai kebijakan pusat.
Menyelesaikan hambatan teknis dan administratif di lapangan.
Menyusun laporan berkala untuk monev (monitoring dan evaluasi).
Berkoordinasi dengan unit dan instansi terkait, baik di pusat maupun daerah.
Program Sekolah Rakyat sendiri merupakan upaya Kemensos dalam memperluas akses pendidikan alternatif berbasis komunitas, terutama bagi kelompok masyarakat rentan dan anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Masalah Terbesar: Sarana Prasarana dan SDM
Dalam rapat tersebut, Inspektur Jenderal Kemensos Dody Sukmono menyampaikan hasil laporan evaluasi gugus tugas sepanjang tahun 2025. Dari hasil analisis, kendala terbesar berada pada sarana dan prasarana (61,3%), disusul masalah sumber daya manusia (33,3%), serta keuangan (5,4%).
Rincian kendala utama:
Sarana prasarana: kekurangan perlengkapan belajar, keterbatasan ruang kelas, dan infrastruktur penunjang.
SDM: keterbatasan guru dan tenaga pendidik, kendala kesehatan siswa, serta hambatan administratif.
Keuangan: keterlambatan pencairan anggaran serta penggunaan dana talangan oleh beberapa unit daerah.
“Terima kasih sudah mengelompokkan masalah. Sekarang semua koordinator harus memahami dengan baik, lalu segera mencari solusi,” tegas Gus Ipul.
Wamen Sos Dorong Sistem Pengendalian Berkelanjutan
Sementara itu, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menekankan bahwa pengawasan tidak boleh bersifat reaktif, melainkan harus dibangun secara sistematis dan berkelanjutan.
“Supaya proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat tidak terganggu, kita mulai dengan membangun sistem pengendalian yang baik. Evaluasi dilakukan setiap minggu agar perkembangan bisa dimonitor dan pengawasan berjalan rutin,” jelas Agus.
Melalui evaluasi mingguan, Gugus Tugas diharapkan dapat menjadi garda depan dalam memastikan tata kelola Sekolah Rakyat berjalan transparan dan akuntabel, baik dari sisi keuangan, fasilitas, maupun SDM.
Rapat Dipimpin Langsung oleh Gus Ipul
Rapat koordinasi ini dipimpin langsung oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf didampingi Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, serta dihadiri pejabat tinggi Kemensos. Beberapa di antaranya:
Inspektur Jenderal Kemensos Dody Sukmono
Kepala Biro Umum Salahuddin Yahya
Kepala Pusdiklatbangprof Hasim
Staf Khusus Menteri dan Koordinator Gugus Tugas Daerah (hadir langsung maupun secara hybrid).
Mereka membahas evaluasi program di berbagai wilayah serta solusi cepat untuk mengatasi hambatan teknis di lapangan.
Penutup: Pengawasan untuk Pendidikan yang Merata
Melalui penguatan Gugus Tugas Sekolah Rakyat, Kementerian Sosial berharap program ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat bawah. Fokus utama adalah memastikan setiap sekolah rakyat berjalan sesuai prosedur, efisien, transparan, dan tepat sasaran.
“Sekolah Rakyat bukan sekadar program pendidikan, tapi bentuk nyata kepedulian negara untuk membuka akses belajar bagi semua lapisan masyarakat,” tutup Gus Ipul.